Kamis, 30 Januari 2014

5 Hewan Dengan Strategi Berburu Paling Unik


Salah satu hal yang menjadi objek penelitian dari para ilmuwan adalah cara hewan dalam berburu makanan, karena sebagian besar aktivitas utama hewan adalah mencari makan. Banyak predator yang memiliki cara unik saat menaklukan dan menangkap mangsanya itu. Dari berbegai cara tersebut ada yang membuat kita terkagum-kagum lantaran di luar dari perkiraan. Berikut 5 hewan dengan strategi berburu yang unik, dikutip dari unikgaul.com

1. Archerfish


Kita mungkin tidak akan pernah percaya sebelumnya jika tidak melihat bagaimana ikan yang hidup diperaian hutan bakau di kawasan India dan Polinesia ini mencari mangsa. Karena walaupun hidup di air, tapi mayoritas buruanya ada hewan-hewan kecil yang hidup di luar air. Terutama serangga yang hinggap di atas selembar daun di dekat permukaan air. Jika melihat ada mangsa tersebut, Archerfish, akan menyemprotkan air lewat mulutnya ke daun tersebut, agar serangga jatuh, lalu dimangsanya, atau bahkan langsung mengenai mangsa yang diburunya.

Hebatnya semprotan air dari mulutnya tersebut memiliki kecepatan tinggi. Saking cepatnya membuat daun bergetar hebat dan serangga terjatuh. Semprotan itu bisa mencapai 2 – 3 meter. Para ahli biologi dari berbagai negara telah lama meneliti cara ikan ini bisa menyemprotkan air sekuat dan sejauh itu. Riset dari para ilmuwan Italia yang dimuat dalam jurnal Plus One menyebutkan, kekuatan semprotan air mencapai 10 kali lipat berat tubuh ikan tersebut. Salah satu sumber kekuatan itu berasal dari serat kolagen, seperti yang dilakukan salamander.

2. Kelabang Raksasa Amazon


Cara berburu unik pada hewan yang akan dimangsanya juga diperlihatkan kelabang raksasa Amazon, atau hewan dengan nama latin, Scolopendra Gigantea. Kelabang ini menjadi serangga terbesar di dunia yang bisa ditemui di bagian utara Amerika Selatan. Panjang tubuhnya bisa mencapai 35 cm. Dengan ukuran tubuh seperti itu, kelabang ini bisa memangsa kelelawar, burung, katak, kadal, bahkan laba-laba tarantula raksasa yang beracun sekali pun.

Saat berburu, kelabang ini menggunakan kakinya yang jumlahnya mencapai 46, dari 23 segemen tubuhnya. Kakinya yang panjang, memiliki cakar yang berbisa. Inilah yang tidak dimiliki spesies kelabang lainnya. Saat mangsanya sudah terkena bisa dari cakarnya maka akan langsung tidak berdaya. Tubuh kelelawar besar pun bisa dilahapnya hanya dalam waktu 60 menit saja. Walaupun cakarnya berbisa, namun tidak berbahaya pada manusia.

3. Laba-laba “Pintu Jebakan”


Yang tak kalah unik saat memburu mangsa dilakukan laba-laba yang hidup di gurun. Sesuai dengan namanya trapdoor spider, laba-laba ini menggunakan lubang atau pintu untuk menjebak mangsanya. Sang laba-laba akan menggali lubang, lalu memelester bagian dalam lubang dengan tanah dengan cairan lengket yang dihasilkan tubuhnya hingga menjadi sebuah rumah yang kokoh, sehingga terhindar dari bahaya roboh permukaan tanah.

Laba-laba tersebut akan bersembunyi di dalam lubang dengan yang disamarkan oleh ranting-ranting pohon dan daun, sehingga tampak seperti tidak ada lubang. Karena itulah, serangga atau hewan lain yang menjadi buruan tidak menyadarinya hingga mendekat, atau bahkan berdiri di atas lubang tempat laba-laba bersembuyi. Karena mangsa sudah mendekat, laba-laba dengan mudah menarik mangsanya ke dalam lubang untuk dimakan.

4. Udang Mantis


Hewan yang satu ini juga memiliki keunikan tersendiri saat berburu mangsa yaitu dengan menggunakan pukulan. Keahlian melumpuhkan hewan buruan dengan pukulannya tersebut dilakukan udang mantis. Bahkan kecepatan pukulan yang dilakukan udang mantis termasuk yang tercepat dengan mencapai 50 meter per jam. Hewan-hewan yang terkena pukulan udang mantis akan cacat seumur hidup, hingga akan dengan mudah menjadi santapannya.

Alat yang dipergunakan memukul mangsanya tersebut di sebut Dactyl Club, yang berwarna merah dengan panjang 1 cm di bagian depan kepalanya. Seorang insinyur teknik kimia dari universits of california melakukan penelitian terhadap alat pemukul tersebut, yang ternyata tersusun atas material kalsium karbonat, susunan yang sama seperti yang didapati pada tulang manusia. Di bagian bawah terdapat material lain untuk mencegah kerusakan atau retaknya organ meluas. Sedangkan di area terakhir di belakang, tersusun atsa kitin yang membantu organ pemukul dari tekanan luar. Dengan susunan tersebut membuat udang mantis memiliki kemampuan bertahan dari benturan.

5. Dragonfish


Hewan terakhir yang memiliki kemampuan untuk saat berburu mangsa adalah dragonfish, atau Grammatostomias flagelibarba. Ikan ini termasuk predator yang ganas, meskipun ukuran tubuhnya kecil, rata-rata hanya 10 hingga 15 centimeter jika dibandingnkan dengan predator lain yang hidup di laut dalam. Tapi hewan ini juga bisa hidup di air laut dangkal, bahkan dipelirahara dalam akuarium.

Keunikan dalam berburu dari dragonfish ada pada sebuah gandul di bagian dagunya. Gandul tersebut merupakan organ penghasil cahaya yang disebut sebagai photophores. Fungsinya saat berburu yaitu memancing ikan yang hidup di dalam kegelapan pada kedalaman laut yang sangat dalam. Biasanya dengan cahaya tersebut mangsanya tertarik untuk mendekatinya. Setelah ikan yang tidak curiga semakin mendekat, dragonfish akan melahap dan menggigit dengan rahang kuatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar